Senin, 24 Januari 2011

profil smk 21


Pembangunan di sektor pariwisata merupakan bagian dari pembangunan nasional dan terkait dengan pembangunan sektor – sektor lainnya. Oleh karena itu keberhasilan sektor pariwisata turut menentukan keberhasilan pembangunan nasional. Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu menggalakkan kegiatan ekonomi, termasuk kegiatan sektor lain yang terkait, sehingga lapangan pekerjaan, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, dan pendapatan negara serta penerimaan devisa meningkat melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan nasional. Dalam pembangunan kepariwisataan harus tetap dijaga terpeliharanya kepribadian bangsa serta kelestarian fungsi dan mutu lingkungan hidup. Kepariwisataan perlu ditata secara menyeluruh dan terpadu dengan melibatkan sektor lain yang terkait dalam suatu keutuhan usaha kepariwisataan yang saling menunjang dan saling menguntungkan, baik yang berskala kecil, menengah maupun besar.
Daerah Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang sangat populer mengingat daerah Bali memiliki keindahan alam yang sangat bagus, keunikan budayanya, adat – istiadat dan tradisi yang dimilikinya mampu menjadi daya tarik wisatawan. Di samping keindahan alam dan budaya keramahtamahan penduduknya juga memberikan kontribusi terhadap diterapkannya Bali sebagai Daerah Tujuan Wisata ( DTW ). Dapat disadari bersama bahwa yang menjadi objek pariwisata di Bali adalah seluruh daerah Pulau Bali beserta keseluruhan tata kehidupan dan seni budayanya.
SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan sebagai sekolah pariwisata mempunyai komitmen untuk turut dalam pengembangan pariwisata dengan cara memberikan keterampilan pariwisata kepada anak – anak bangsa melalui Program Keahlian yang diselenggarakan, yaitu ”Akomodasi Perhotelan” dan ”Tata Boga” serta program – program tambahan yang dimasukkan ke dalam ekstrakurikuler yang tentunya masih berkaitan dengan Bidang Pariwisata, sehingga di samping mereka mempunyai Life Skill juga untuk menumbuhkan jiwa pariwisata di dalam menjaga Ajeg Bali yang sudah sangat sering didengung – dengungkan. Dengan dipahaminya pariwisata sebagai suatu aktivitas yang tidak bisa lepas dengan alam dan lingkungan, maka diharapkan anak didik sejak dini sudah tumbuh pemahaman tentang konsep Hindu, yaitu ”Tri Hita Karana”, sehingga pariwisata di Bali khususnya terus berkembang dan bisa dinikmati oleh anak – anak cucu selanjutnya. Pendidikan dan Latihan di SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan juga mempersiapkan anak didik untuk bisa mandiri ( mempunyai jiwa enterpreneurship ) serta mampu untuk menciptakan lapangan kerja sendiri, sehingga esensi dari tujuan didirikan SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan sejalan dengan kenyataan di lapangan.
Semoga !!!

VISI DAN MISI
VISI
: Menjadikan SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan mampu bersaing secara lokal dan global dengan mengedepankan kemandirian dan berbudi pekerti luhur.

MISI: Menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan yang dijiwai oleh keyakinan Ketuhanan yang kuat, semangat pantang menyerah dalam penyelenggaraan serta proses Pendidikan dan Latihan sesuai Program Keahlian yang diselenggarakan.

TUJUAN PROGRAM
SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan bertujuan untuk :
1. Menghasilkan tenaga pariwisata yang mandiri dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menghasilkan tenaga pariwisata profesional yang bisa mengisi lowongan pada industri pariwisata sesuai dengan Bidang Keahlian yang diselenggarakan.
3. Menghasilkan tenaga pariwisata yang mempunyai jiwa enterpreneurship, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja sendiri ( Life Skill ).

PROGRAM PENDIDIKAN
SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan menyediakan Program Pendidikan dan Latihan dalam Bidang Kejuruan :
1. Akomodasi Perhotelan.
Kejuruan ini melatih para siswa supaya menjadi lulusan yang mampu :
- Bekerja sebagai resepsionis hotel, yaitu menerima tamu tiba dan menghandel tamu berangkat.
- Belerja sebagai penata ruangan hotel ( Room Boy / Room Maid / Houseman / Housemaid ).
- Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris hotel.
2. Jasa Boga.
Kejuruan ini diharapkan mampu :
- Bekerja sebagai juru masak hotel / restoran profesional ( cook ).
- Bekerja sebagai pramusaji di restoran hotel / restoran ( waiter / waitress ).
- Bekerja di bagian bar hotel yang mampu meracik minuman ( Mix Drink ).

FASILITAS PENDIDIKAN DAN LATIHAN
Ruang belajar – mengajar yang nyaman, dilengkapi dengan laboratorium komputer, laboratorium kantor depan, laboratorium tata graha, laboratorium restoran, laboratorium dapur yang sesuai dengan Program Keahlian yang diselenggarakan dan sesuai dengan pangsa pasar yang dibutuhkan serta ditunjang dengan ruang baca ( perpustakaan ), dan industri hotel maupun restoran.

SMK PARIWISATA DWI TUNGGAL TABANAN (BERSAING DEMI SEBUAH TUJUAN)


Pendidikan dilihat sebagai sistem dengan banyak sub-sistem yang terlibat. Paradigma pendidikan saat ini mengacu pada kualitas, otonomi, akuntabilitas, akreditasi, dan evaluasi. Jika diperas menjadi tiga bagian, maka paradigma ini menyangkut kualitas, perencanaan, dan pemerataan.
Kualitas harus diperjuangkan dengan perencanaan yang baik dan merata memberi kesempatan kepada semua masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Secara sederhana komponen sistem pendidikan juga dapat dilihat dari input, proses, dan out-put.
SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan yang berlokasi di Jalan Bedahulu No. 2 Tabanan, merupakan sekolah muda di Tabanan, di mana sekolah ini baru memiliki kelas II. Sesuai dengan paradigma pendidikan di atas disadari bahwa mengelola sebuah lembaga pendidikan merupakan tanggung jawab yang sangat berat karena harus dapat membuktikan kepada masyarakat bahwa keberadaannya mampu menghasilkan out-put dan out-come yang kompeten, sehingga mampu bekerja sesuai skill yang dimiliki dan bahkan mampu membuka lapangan kerja. Hal inilah yang berusaha dijawab di dalam pengelolaan SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan.
Di samping itu, disadari atau tidak dalam pengelolaan sekolah, produk yang kita jual adalah ”image”, dalam hal ini image itu diidentikkan dengan kualitas. Kalau diibaratkan image atau kualitas itu seperti ”gula”, maka di mana pun gula itu kita tempatkan, semut-semut pasti akan berdatangan. Sama halnya seperti sekolah, dengan kualitas yang baik, maka secara otomatis masyarakat akan datang untuk menyekolahkan putra-putrinya dan image ini akan terus terbawa sejauh kita tetap bisa mempertahankan image tersebut. SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan berusaha untuk menanamkan image positif tersebut dari sejak dini di masyarakat.
Dengan berpedoman pada visi : ”menjadikan SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan mampu bersaing secara lokal dan global dengan mengedepankan kemandirian dan berbudi pekerti luhur” dan misi : ”menyelenggarakan pendidikan dan latihan yang dijiwai oleh keyakinan Ketuhanan yang kuat, semangat pantang menyerah dalam penyelenggaraan serta proses pendidikan dan latihan sesuai program keahlian yang diselenggarakan”, SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan untuk mampu bersaing dengan SMK-SMK lain di Tabanan melakukan usaha-usaha nyata yang langsung menyasar kepada peserta didik.
Tujuan didirikannya SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan adalah :
1. Untuk membantu program pemerintah di dalam meningkatkan kuantitas Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK).
2. Untuk membantu anak-anak usia sekolah di dalam melanjutkan pendidikannya, khususnya

di SMK bagi mereka yang kurang mampu atau ekonomi menengah ke bawah,

sehingga mengurangi angka putus sekolah.
3. Untuk dapat memberikan kesempatan kerja kepada orang lain, dengan keberadaan

SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan.
4. Memberikan keterampilan kepada siswa, sehingga setelah mereka

menyelesaikan pendidikannya dapat bekerja sesuai keterampilan yang dimiliki bahkan

dapat membuka lapangan kerja baru.
SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan menyediakan Program Pendidikan dan Latihan dalam Bidang Kejuruan :
1. Akomodasi Perhotelan.
Kejuruan ini melatih para siswa supaya menjadi lulusan yang mampu :
- Bekerja sebagai resepsionis hotel, yaitu menerima tamu tiba dan menghandel tamu berangkat.
- Bekerja sebagai penata ruangan hotel (Room Boy / Room Maid / Houseman / Housemaid).
- Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris hotel.
- Bekerja di Kapal Pesiar.
2. Restoran.
Kejuruan ini diharapkan mampu :
- Bekerja sebagai juru masak hotel/restoran profesional (cook).
- Bekerja sebagai pramusaji di restoran hotel/restoran (waiter / waitress).
- Bekerja di bagian bar hotel yang mampu meracik minuman (Mix Drink).
- Bekerja di Kapal Pesiar.
3. Keterampilan Tambahan.
Di samping Program Keahlian tersebut juga diberikan keterampilan tambahan, yaitu :
- SPA (Massage).
- Bahasa Jepang.
- Bahasa Inggris Hotel.
Untuk dapat melaksanakan program-program yang sudah disusun serta visi dan misi pada SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan, maka diperlukan usaha-usaha yang nyata dan transparan dari berbagai pihak yang terkait (stakeholders) demi pelayanan yang memuaskan kepada para konsumen, baik internal maupun eksternal. Usaha-usaha tersebut dimulai dari mengundang seluruh orang tua/wali siswa untuk dilibatkan dalam kegiatan diskusi/dialog, sehingga diperoleh masukan-masukan untuk perbaikan-perbaikan ke depan serta terlibat di dalam pengawasan kegiatan sekolah (unsur kontrol). Di samping itu, pihak sekolah juga dapat menjelaskan program-program kerja sekolah dan arah perjalanan sekolah, sehingga terjalin komunikasi dua arah (two ways communication) antara pihak sekolah dengan orang tua/wali siswa. Hal ini penting dilakukan untuk meminimalkan dampak-dampak yang kurang baik dalam kegiatan operasional SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan. Kegiatan ini rutin dilakukan, mengingat salah satu unsur penting dalam keberhasilan operasional sekolah adalah komunikasi itu sendiri.
Berikutnya adalah praktek-praktek siswa, baik di sekolah maupun di industri. Persentase antara praktek dengan teori untuk SMK adalah 60% : 40%, sehingga siswa SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan lebih banyak diberikan praktek-praktek yang berkaitan dengan program keahlian yang diminati untuk menunjang kompetensinya. Di samping praktek-praktek sekolah yang rutin dilakukan, para siswa juga diarahkan untuk mengikuti program training ke industri-industri pariwisata. Program training untuk SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu di Kelas I dan di Kelas II. Program training di Kelas I dilaksanakan selama tiga bulan dan untuk mencarikan tempat training beserta tempat kost-nya dibantu oleh guru-guru SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan, hal ini dilakukan mengingat siswa Kelas I dari segi pengalaman dan untuk pemantapan mentalnya masih perlu dituntun, untuk itu perlu kerjasama dengan beberapa industri demi kelancaran program tersebut dalam mempersiapkan pengalaman dan mental mereka. Untuk Kelas I, industri yang dijadikan tempat training, yaitu : Soka Indah Restaurant, Saranam Eco Resort, Mentari Restaurant, Enjung Beji Hotel, Bali Handara Kosaido Country Club, Ulam Restaurant, Buga Restaurant, Ramayana Hotel, dan lain-lain. Untuk Kelas II, industri yang dijadikan tempat training, yaitu : Sanur Paradise Plaza, Inna The Grand Bali Beach, Maxi Hotel, Le Meridien Hotel, Melia Bali Hotel, Hard Rock Hotel, Villa Lumbung, dan lain-lain. Dalam kegiatan training tersebut, para siswa peserta training tidak dikenakan biaya training.
Kelanjutan dari kegiatan training ini adalah mengadakan kegiatan monitoring rutin ke industri yang dijadikan tempat training termasuk monitoring langsung ke tempat kost siswa. Kegiatan monitoring tersebut dilakukan setiap 2-3 minggu sekali, melibatkan beberapa guru, sehingga kegiatan tersebut memberikan manfaat ganda, yaitu : guru-guru dapat refresing ke hotel/restoran dan mengenal lebih jauh beberapa hotel/restoran, siswa merasa diperhatikan oleh pihak sekolah, untuk mengetahui kesiapan siswa di tempat training serta kendala-kendala apa yang dihadapi selama di industri, dan menjadi bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan proses Diklat di sekolah berdasar beberapa masukan dari industri dan dari pengamatan riil dan temuan di lapangan.
Dalam menjalankan operasional sekolah, tentunya sangat dibutuhkan biaya yang memadai, sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sumber pembiayaan SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan sebagian besar diperoleh dari siswa. Tetapi, merujuk pada tujuan didirikannya SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan, yaitu ”untuk membantu anak-anak usia sekolah di dalam melanjutkan pendidikannya, khususnya di SMK bagi mereka yang kurang mampu atau ekonomi menengah ke bawah, sehingga mengurangi angka putus sekolah“, maka biaya pendidikan yang dikenakan pada SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan tergolong masih terjangkau, karena biaya gedung tidak dikenakan, biaya training tidak dikenakan, SPP hanya Rp.120.000,00- tiap bulan, biaya praktek hanya dikenakan sekali, dan sebagainya. Mengapa hal tersebut bisa dilaksanakan? Hal ini, tidak terlepas dari dukungan dan komitmen sebagian besar guru-guru, sehingga boleh dikatakan dalam pengelolaan sekolah tersebut ada unsur ”yadnya“ (baca : pengorbanan). Bantuan-bantuan dari pemerintah juga sangat membantu dalam kelancaran operasional sekolah, seperi BOMM, di mana bantuan ini dikhususkan untuk kegiatan siswa, sehingga sekolah mengalokasikan bantuan tersebut khusus untuk intensivitas praktek siswa dan BKM, di mana bantuan ini dikhususkan untuk siswa yang benar-benar tidak mampu (beasiswa).
Peran guru juga sangat besar di dalam melaksanakan program sekolah berkaitan dengan Pendidikan dan Latihan (Diklat) terhadap siswa. Tanpa guru-guru yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya, niscaya SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan mampu bersaing dengan SMK-SMK yang ada di Tabanan khususnya, apalagi ingin memenangkan persaingan tersebut. Untuk mewujudkan hal tersebut, point penting yang menjadi penekanan adalah bahwa produk yang dijual oleh sekolah adalah ”image“. Agar image yang dijual baik, maka diperlukan guru-guru yang profesional disertai dengan komitmen yang tinggi untuk memajukan SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan. Komunikasi terbuka dan keterbukaan manajemen sangat dibutuhkan di dalam memantapkan komitmen terhadap SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan ke depan, dibarengi dengan mengirim guru-guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan serta seminar-seminar untuk mendukung keprofesionalan mereka. Khusus untuk guru-guru produktif didatangkan dari beberapa industri yang sekaligus menjadi tempat training siswa, seperti dari Hard Rock Hotel, Bali Handara Kosaido Country Club, Inna The Grand Bali Beach, dan sebagainya.
Perlahan tapi pasti SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan berusaha dengan berbagai program-program kerjanya yang melibatkan semua stakeholders yang terkait menjadi SMK Pariwisata yang diperhitungkan di Tabanan khususnya dan di Bali pada umumnya. Segala sesuatu yang diusahakan akan berpulang kembali kepada Beliau Yang Maha Tahu Dan Maha Besar. Tetapi, keyakinan, usaha, dan doa menjadi pedoman di dalam mencapai keberhasilan yang diharapkan. SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan merupakan sekolah baru yang mampu bersaing.

SMK 21 The real SMK

PROFIL SMK PARIWISATA DWI TUNGGAL TABANAN








PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH, POTENSI SEKOLAH


Nama Sekolah : SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan
Alamat Sekolah : Jalan Bedahulu Nomor 2 Tabanan
Telepon : (0361) 819032


Program Pengembangan Sekolah
SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan merupakan sekolah baru yang pendiriannya pada tahun 2007, di mana saat ini baru memiliki kelas II. Tetapi semangat untuk maju dan bersaing dengan SMK-SMK yang sudah lebih dahulu berdiri, khususnya di Tabanan mendorong SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan untuk terus melakukan peningkatan mutu di segala bidang.
Program-program yang disusun untuk merealisasikannya adalah sebagai berikut.
1. Tetap melaksanakan proses spiritual keagamaan untuk mengawali setiap kegiatan sekolah.
2. Mengirim guru-guru untuk mengikuti workshop, pelatihan, seminar, dan sebagainya
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru-guru.
3. Mengadakan penataan lingkungan sekolah untuk memberikan kenyamanan dan
kesejukan untuk seluruh warga sekolah, sehingga muncul rasa betah di sekolah.
4. Melengkapi fasilitas lab. praktek, sehingga mendekati seperti yang diisyaratkan oleh
industri pariwisata (minimal Hotel Bintang 3), sehingga out-put yang dihasilkan dapat
segera diterima di industri pariwisata.
5. Mengintensifkan praktek siswa di sekolah.
6. Melaksanakan program Praktek Kerja Industri (Prakerin) untuk siswa sebanyak 2 kali,
yaitu Prakerin I di Kelas I dan Prakerin II di Kelas II (masing-masing selama + 3 bulan).
7. Mengadakan kerja sama dengan beberapa industri pariwisata, baik Restoran,
Hotel Bintang 3, sampai Hotel Bintang 5, sehingga di dalam melaksanakan Prakerin
tidak mengalami kesulitan.
8. Mengajukan bantuan-bantuan ke lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan
mutu sekolah.
9. Selalu mengadakan pembenahan-pembenahan di internal sekolah, sehingga kualitas
dapat ditingkatkan, di samping kuantitas siswa tentunya.
10. Melaksanakan ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan oleh dinas-dinas terkait dan
mencari informasi-informasi yang up to date, sehingga tetap sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

Potensi Sekolah
Selain program pengembangan sekolah yang disampaikan, perlu kiranya digali potensi SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan sebagai berikut.
1. Berada pada lokasi yang strategis, di mana mudah dijangkau dengan berbagai kendaraan.
2. Gedung sekolah yang memadai.
3. Lab. praktek yang sesuai dengan Bidang Keahlian yang dibuka.
4. Didukung oleh beberapa Industri Pariwisata sebagai tempat
Praktek Kerja Industri (Prakerin) siswa.
5. Didukung oleh tenaga guru yang profesional di bidangnya masing-masing.
6. Didukung oleh Yayasan Dwi Tunggal.
7. Adanya visi dan misi yang sama diantara warga sekolah.

Sabtu, 08 Januari 2011

manfaat benda yang tak terpakai

Ponsel dari botol bekas


Jangan buang bekas botol air mineral yang Anda minum karena barangkali kelak itu akan menjadi handphone yang Anda pakai. Motorola Inc, perusahaan teknologi informasi dari Amerika Serikat kemarin mengumumkan bahwa mereka telah membuat telepon seluler dengan bahan dasar botol-botol bekas. 

Motorola mengklaim ponsel yang dilepas dengan kode seri W233 Renew ini adalah perangkat komunikasi pertama di dunia yang bebas unsur karbon. Casing telepon terbuat dari plastik daur ulang, ada pun pengolahan plastik dilakukan dengan meminimalisasi pembakaran karbon saat peleburannya. Tidak hanya itu, seluruh proses pembuatan dan distribusi juga dilakukan dengan menekan penggunaan energi sampai 20 persen dari proses biasa. 

Dari sudut teknologi, ponsel ini sebetulnya tidak terlalu istimewa. Perlengkapan yang disediakan seperti laiknya ponsel yang sudah banyak beredar. Ada koneksi Wi-Fi, touchscreen, kemampuan video conferencing, dan jaringan GSM yang disempurnakan. Namun bagi mereka yang benar-benar prihatin pada lingkungan global, ponsel ini memberi alternatif baru. Harganya? Belum diumumkan, karena produk ini baru akan dipasarkan bulan depan. Saat ini, W233 masih dipamerkan di Consumer Electronic Shows yang akan dibuka pekan depan di Las Vegas.